Postingan

KARNA INSTAGRAM KITA KE RAMMANG RAMMANG

Gambar
Kita nggak mau demo kok Siapa sih yang gak tau Sosial media Instagram itu? Gue yakin kalian semua pasti tau kan. Nah berkat Instagram, gue bisa ketemu para traveler yang kece kece bet dan bisa trip bareeeeeeeng yeeeeiy. Percayalah guys, hal hal seperti ini susah banget buat lu lupain dan moment seperti ini berharga banget dah.          Waktu itu lagi bulan Ramadhan dan Gue baru balik dari Ambon, nah pas sorenya itu Gue tiba tiba dapat DM dari Nyong Ambon yang hitz @ahmad_hasalena yang kasi tau kalo dia ada buka puasa bersama bareng beberapa komunitas di Makassar di Pantai Losari dan langsung aja Gue Cuuuuus dah.             Ketika sampai di lokasi semua pada teriakin gue dan disini gue merasa artis banget dan mereka yang teriak itu adalah fans fanatic gue hahaha *eh fokus fokus*. Gak, mereka teriakin gue itu bukan karna celana gue robek atau bedak gue dempul, gk kok ah, mereka teriak itu karena mereka semua pada nggak tau kalo ternyata gue udah balik ke Makassar setelah 2

LATIMOJONG AKU DATANG

Gambar
            Menggapai 7 Puncak Tertinggi Indonesia merupakan salah satu impian yang harus gue wujudkan. Mengingat salah satu seven summit Indonesia ada di Sulawesi Selatan jadi ini adalah kesempatan gue buat memulai mewujudkan impian gue. Latimojong, Aku siap menggapaimu             Dari kabupaten Wajo gue menuju kota Pare-pare, tempat janjian gue bareng Kak Rizal yang bakalan jadi travelmate gue di latimojong nanti. Gue naiknya cuman ber2, gue tipe orang yang gk terlalu suka nanjak ramai. Gue sendiri gk tau alasannya, tapi gue merasa nyaman dengan ketenangan.             Sampai di Pare-pare gue sama Kak Rizal istirahat di rumah temen gue, Nyok. Gue sih nggak kenal sama Nyok, tapi karena mantan gue Rudy yang nyuruh ke rumahnya Nyok buat ngopi sebelum berangkat. Nggak butuh waktu lama kita semua sudah berbaur dan langsung akrab.             “Asyiik, Gisel goes to Latimojong” kata Rudy dengan nada ngejek yang seolah dibalik kalimatnya itu tersirat makna bahwa “Siap-siap aja be

Ambon Manisee Punya Cerita

Gambar
            Subuh di Bandara  Bandara Hasanuddin begitu ramai malam ini, terlihat jelas petugas maupun calon penumpang berlalu lalang, jenis penumpangnya pun beragam mulai dari yang simple hingga yang membawa barang bawaannya layaknya pindah rumah. Memang wajar mendapati bandara ini sangat ramai, kenapa tidak? Inikan Awal Bulan Ramadhan Waktu yang cocok untuk orang yang akan kembali ke tempat yang selama ini dia rindukan. Kampung Halaman. Sungguh berbeda denganku yang justru mengunjungi kampung orang.             Perutku berbunyi, semua umat di dunia ini tau jika terjadi hal sedemikian, itu artinya kaki ini harus segera melangkah mencari makanan. Tak perlu jauh jauh berjalan aku sudah menemukan Junk food disini. Tak berselang lama datang sosok pria yang berjalan ke arahku, Ah sial dia terlalu tampan bagiku. “Permisi,bisa duduk disini? Soalnya tempat lain sudah full semua nona” , Setelah sampai di mejaku Pria itu tanpa basa basi membicarakan madsudnya, “Oh iya iya, silahkan kak

Tengahnya Indonesia dimana sih?

Gambar
Yang dibelakang itu adalah titik tengah Indonesia Kalo di Ujung barat ada pulau Sabang dan Timur ada Marauke, terus ditenganya mereka apa? Nah, Pasti diantara kalian ada yang penasaran tentang titik tengah Indonesia. Nah pada blog gue kali ini gue bakalan ceritain soal hal itu. So nyimak baik-baik sampai abis yah guys.             Titik tengah Indonesia itu terletak di Desa Umpungeng, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Sekitaran 100km dari kota Makassar. Menuju desa Umpungeng sendiri diperlukan stamina yang kuat dan fit, karena kita bakalan rasain yang namanya mendaki. Lokasi Desa Umpungeng ini sendiri terletak di daerah pegunungan dan terpencil. Akses jalan menuju desa ini lumayan berat, kondisi jalanan yang menanjak dan rusak adalah tantangan terberat. Waktu itu motor temen gue nggak bisa nanjak, jadilah kita jalan kaki hingga pertengahan. 1jam mendaki dengan medan dengan kemiringan yang cukup melelahkan kita tempu. Ada beberapa jalanan yang masih bisa di akses dengan

Tanjung Bira Penutup Masa SMP

Gambar
Tanjung Bira Tepat 1 Mei 2014 pada pagi hari kami semua sudah berkumpul di rumahnya Rahmi, gue yang paling semangat kalo ada liburan selalu datang paling duluan cuy yah secara gue salah satu panitia terlaksananya kegiatan ini. Well, setelah menunggu agak lama akhirnya semua personil udah siap, tinggal menelpon Ibu Gadis dan busnya aja yang harus dilakukan sekarang. Ibu Gadis adalah ibu kantin yang kami ikutkan karena diantara kami semua tak ada satupun yang tahu tentang memasak jadi membawa Ibu Gadis adalah pilihan yang sangat tepat.             Gengster Bus dan Ibu Gadis sudah datang, satu persatu para teman gue dan gue masuk ke bus dan ngambil tempat paling nyaman. Sialnya, semua teman gue punya pasangan duduk yang seru kecuali gue yang duduk bareng Ibu Gadis padahal pengen banget duduk bareng temen cowok gue yang namanya Fandi (Cieeeee), tapi nasi udah jadi bubur dan bisnya juga sudah jalan jadi yaaaaaaaah nikmati aja mameeen. Sebenarnya bukan duduk bareng ibu Gad

Gunung Pertamaku bernama Saraung

Gambar
         Awalnya penasaran, nah dari rasa penasaran itu gue mencoba untuk melakukannya. Mendaki. Sabtu pagi sekitar pukul 10 pagi kami sudah siap dengan tas masing masing yang sudah di packing. Gue, Mama, Kak Wandi dan temennya udah siap untuk melangkahkan kaki menuju MT.Saraung. Nggak usah gitu juga kali bacanya kalo gue bareng Mama gue nanjak, mama gue overprotective banget sama gue yah jadinya dia turut melindungi dalam pendakian pertama gue. Adapun kak Wandi dan temennya adalah anak Materpala Unhas, Kak Wandi ini dulunya siswanya mama gue waktu SMA. Oke udah penjelasannya saatnya menuju desa Terakhir. Bruuuuuuuuuuuum             Perjalanan dari Makassar sampai desa terakhir gunung saraung ini lumayan jauh, kita yang berangkat jam 10 tiba disana sekitaran jam 1 karena akses menuju desa terakhir ini juga lumayan extrim. Jalannya yang menanjak dan berbelok belok membuat sang pengendara harus berhati-hati apalagi ada jurang di kiri dan kanan. Dalam perjalanan gue juga hampir salah